Sehari di Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunung Kidul Yogyakarta

 

 Hallo kak, kali ini aku mau berbagi cerita travellingku nih ke Gunung Api Purba Nglanggeran..

 

Bagi pencinta jelajah alam,Gunung Api Purba ini menjadi salah satu jelajah alam menarik di Gunungkidul Yogyakarta. Siapa yang tidak mengenal keidahan dan wisata alam di Gunungkidul. Gunungkidul tidak hanya menyuguhkan deretan pantai pasir putih yang cantik tetapi juga gunung, air terjun dan banyak juga yang di manfaatkan sebagai tempat wisata. Salah satu nya Gunung Api Purba Nglanggeran ini. Gunung ini terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunungkidul.

Waktu menunjukkan pukul 11.00 saya dan teman teman  berangkat mengendarai motor. Ini pengalaman pertama saya naik ke dataran yang lebih tinggi *cmiwww Perjalanan kami kurang lebih memakan waktu 1,5 jam saat matahari terik terik nya.

Pukul 12.20 sampailah kami di pelataran parkir Gunung Api Purba. Setelah semua berkumpul dan membayar tiket masuk yang harga nya lumayan murah.

 

Untuk sampai di puncak, kami harus melewati tangga tangga dari batu dan kadang hanya tanah basah yang tergenang oleh air hujan sehingga perlu kehati-hatian untuk melewati agar nggak terpeleset. Berhubung saya jarang naik gunung jadi perlu beberapa kali berhenti untuk sejenak duduk atau beristirahat hehehe maafkeun ya teman - teman. Sepanjang perjalanan terdapat beberapa pos untuk tempat pendaki beristirahat atau sekedar duduk menikmati keindahan alam dari pos ini. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut. Jangan khawatir disekitar pos pos ini terdapat toilet kok..

Setelah kurang lebih 1,5 jam sampailah kami di puncak gunung api purba. Kami mencoba mengambil tempat di salah satu tempat camp yang disediakan untuk memasak dan menikmati keindahan alam atau hanya sekedar berfoto. Semilir angin dan cuaca yang tidak begitu terik menyegarkan hati dan pikiran. Jangan lupa ya bagi yang kesini sampah di bawa turun agar keindahan disini tetap terjaga kak ^_^

Ini foto kami saat memasak

 

 

 

Waktu menunjukkan pukul 15.30 dan awan mendung gelap menyapa kami secara perlahan. Setelah puas makan  kami bersiap untuk naik kesalah satu puncak gunung api purba untuk berfoto. Dari puncak ini kami dapat melihat keindahan Embung Nglanggeran. Embung yang merupakan bangunan  kolam seperti telaga di ketinggian sekitar 500 meter dari permukaan laut. Embung dengan luas sekitar 5.000 meter persegi itu berfungsi menampung air hujan untuk mengairi kebun buah kelengkeng, durian, dan rambutan di sekeliling embung. Pada musim kemarau, para petani bisa memanfaatkan airnya untuk mengairi sawah. Pengunjung bisa naik ke embung dengan tangga. Akan lebih baik jika saat menaiki puncak Nglanggeran ini mendekati magrib, bisa melihat matahari terbenam lhoh..

Puas befoto rintik rintik hujan turun perlahan menginginkan kami untuk segera turun dari puncak. Karena terhalang hujan ditengah perjalanan kami menuruni gunung api purba. Kami memutuskan berlindung sejenak. Karena hujan tak kunjung reda, jas hujan pun menjadi salah satu senjata untuk melindungi diri dari timpaan hujan. hehe.. Hati - hati ya bagi yang berniat turun saat hujan, tanah dan jalan licin tapi sensasinya merosot luar biasaaa wkwkwk :D.

Jaga lingkungan kita dan stop vandalisme !